Mobil saja, atau yang sering disebut sebagai single occupancy vehicle (SOV), adalah kendaraan pribadi yang hanya mengangkut satu orang. Konsep ini mulai diperkenalkan sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi udara di perkotaan. Namun, bagaimana sebenarnya dampaknya bagi masyarakat?
Menurut pakar transportasi, Dr. Ahmad Zaenuri, mobil saja sebenarnya dapat menjadi alternatif yang efektif bagi masyarakat perkotaan untuk mengurangi kemacetan. “Dengan menggunakan mobil saja, kita dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya, sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara,” ujarnya.
Namun, tidak semua orang sepakat dengan konsep mobil saja ini. Beberapa orang berpendapat bahwa kendaraan pribadi seharusnya digunakan secara lebih efisien, misalnya dengan berbagi kendaraan atau menggunakan transportasi umum. “Penggunaan mobil saja sebenarnya tidak menyelesaikan masalah, tapi hanya menggeser masalah ke tempat lain,” ungkap Dian Novriza, seorang aktivis lingkungan.
Meskipun demikian, konsep mobil saja tetap menjadi pilihan bagi sebagian orang. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Transportasi dan Logistik (LPTL), sekitar 30% masyarakat perkotaan lebih memilih menggunakan mobil saja daripada menggunakan transportasi umum.
Dampak penggunaan mobil saja bagi masyarakat juga dapat dirasakan dari segi sosial dan ekonomi. Dr. Budi Sutrisno, seorang ahli ekonomi, mengungkapkan bahwa penggunaan mobil saja dapat meningkatkan mobilitas individu dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Namun, hal ini juga perlu diimbangi dengan peningkatan infrastruktur transportasi yang memadai.
Dengan mengenal lebih dekat konsep mobil saja dan dampaknya bagi masyarakat, kita diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih moda transportasi yang digunakan. Sebagai masyarakat perkotaan, kita juga perlu terus mendukung kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara demi kesejahteraan bersama.